Senin, 17 Agustus 2009

MENGASAH INDRA KE-6 - (Gambaran Ilmu Ma'rifat).


Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.

Para pembaca yang budiman, di dalam ilmu filsafat, kita mengenal yang namanya ilmu Ma'rifat. Ilmu Ma'rifat adalah lmu yang membuat seseorang mampu mengetahui rahasia-rahasia dari Tuhan, atau kita bbisa menyebutnya seseorang yang memiliki indra ke-6. pada dasarnya ilmu Ma'rifat ini adalah ilmu pemberian dari Allah SWT. yang hanya diberikan kepada orang-orang yang Ia kehendaki (manusia terpilih). Kita bbisa melihat fenomenanya pada contohnya, seorang anak atau mungkin seseorang yang memiliki bakat ruhaniah terpendam sejak lahir untuk bisa mengetahui atau merasakan sesuatu yang di luar kemampuan manusia normal pada umumnya. Seperti halnya seorang anak yang memiliki kemampuan bisa menyembuhkan setiap penyakit dengan hanya menyentuh sang pasiennya, atau seseorang yang bias meramalkan kejadian yang bakal terjadi di masa yang akan datang, atau mungkin hanya sekedar memiliki firasat tentang akan terjadinya sesuatu dan itu benar-benar terjadi, dsb. Maka dari itu kita sering menjumpai atau sekedar menyaksikan di layer TV yang menampilkan orang-orang yang memiliki bakat spiritual.

Namun demikian bukan berarti dari sekian orang di sekeliling kita yang mempunyai keahlian mistik dalam berbagai bentuk mendapatkan lmu-ilmunya dari jalan yang benar (atas pemberian Tuhan). Ada banyak diantara mereka mendapatkan ilmu-ilmunya dari selain Tuhan, seperti dari golongan Jin atau bahkan setan. Kita bisa menebak dari mana seseorang mendapatkan ilmu-ilmu ghaib yang mereka dapat dari tata cara sang empunya ilmu mempraktekkan ilmunya, dan juga bisa diraba dari segi manfaat ilmu tersebut. Jika saja dalam pengamalan ilmu tersebut tidak menuju pada perbuatan-perbuatan syirik dan masih berada pada batas-batas syariat Islam, maka nsya Allah kita bisa memastikan ilmu itu didapat dari Allah SWT. atas kedekatan dirinya pada sang Khalik yang maha memberi petunjuk dan kemudahan pada setiap orang yang dipilih-Nya.

Kendati demikian, Ilmu kebatinan yang melibatkan indra ke-6 tersebut bukan tidak mungkin untuk bisa dipelajari oleh kita yang sebagian besar adalah orang awam. Allah SWT. menganjurkan kita untuk mempelajari ilmu apa saja yang dapat mendatangkan manfaat, baik bagi dirinya maupun untuk orang lain. Dan termasuk juga ilmu kebatinan atau ilmu ghaib. Di dalam suatu buku tasawuf karangan Robert Frager, dalam bukunya yang berjudul psikologi Sufi Untuk Transformasi Hati, Diri & Jiwa, dia menyebutkan bahwa di dalam filsafat Islam, ilmu Ma'rifat dapat kita peroleh asalkan kita bisa menerapkan prinsip-prinsipnya. Seorang dosen ilmu tasawuf, H. Abdul Kholiq, M.Ag. menjelaskan bahwa hati manusia pada hakikatnya terdiri dari beberapa lapis yang dapat digambarkan seperti sebuah lingkaran yang berlapis-lapis. Dalam lapisan-lapisan lingkaran tersebut, ilmu Ma'rifat berada di dalam inti dari lapisan-lapisan tersebut. Sedangkan lapisan-lapisan yang berada di luarnya merupakan tabir atau penghalang, yang mana dapat menghalangi masuknya Ilmu Ma'rifat yang datang dari Tuhan ke dalam lubuk hati manusia. Lihat gambar berikut:


Maka dari itu dalam teori ini, semakin manusia dapat mengupas tiap-tiap tabir penghalang yang ada di dalam hatinya, maka semakin tajamlah batinnya dan mempermudah ia mendapatkan ilmu Ma'rifat dari Tuhannya. Lalu bagaimanakah caranya agar kita dapat mengupas tiap-tiap tabir tersebut? Tabir-tabir penghalang yang ada di dalam hati manusia digambarkan sebagai hawa nafsu yang wajib diperangi oleh manusia. Karena hawa nafsu merupakan pintu gerbang bagi syetan untuk dapat masuk ke dalam hati manusia dan membisikkan rayuan-rayuannya yang menyesatkan. Maka dari itu hawa nafsu dapat menghambat seseorang untuk mendekatkan diri kepada Allah. Dengan memerangi hawa nafsu, serta selalu berusaha mendekatkan diri dan terus beribadah kepada Allah SWT. maka semakin mudahlah manusia menerima setiap rahasia-rahasia Allah yang akan diberikan kepadanya. Hal ini dapat kita lakukan dengan rajin berpuasa, selslu shalat 5 waktu dengan berjama'ah, selalu terjaga di malam hari untuk sembahyang dan berdzikir, sehingga semakin dekatlah ia kepada Allah, Tuhan pencipta alam, serta senantisa berusaha menghindarkan diri dari perbuatan-perbuatan maksiat. Dengan demikian lama-kelamaan tabir-tabir penghalang yang ada dalam hati kita pun akan terkikis sedikit demi sedikit, sehingga musnah semuanya. Dan apabila kita mampu beristiqomah mengamalkan amalan-amalan yang sudah disebutkan di atas, bukan tidak mungkin kita akan memperoleh Ilmu Ma'rifat yang berupa rahasia-rahasia Illahi atau (indra ke-6) seperti halnya yang diperolh oleh para wali.

Sekian dari penulis. Semoga kita senantisa menjadi hamba Allah yang rajin beribadah dan terhindar dari segala bentuk perbuatan maksiat.
Amin ya Robbal 'Alamin.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.
-----------------------------------------------------------------------------------
Penulis mendapatkan ide menulis artikel ini setelah mendapatkan materi kuliah Akhlak/Tasawuf dari salah seorang dosen ilmu tasawuf, Bpk. H. Abdul Kholiq, M. Ag. di IAIN Walisongo Semarang.

Tidak ada komentar: