BEJ (Blame, Excuse & Justify)
- Blame : Sifat yang suka menyalahkan orang lain, lingkungan, dan kondisi diri sendiri atas kegagalan atau kelemahan atau kekurangan yang dimilikinya. Orang yang memliki sifat ini cenderung beranggapan bahwa setiap kegagalan / kelemahan yang ia alami disebabkan oleh kondisi lingkungannya yang kurang mendukung, atau orang-orang di sekitarnya yang dianggap menghambat, atau bahkan menyesali keadaannya dirinya sendiri yang terlahir untuk selalu gagal dan memiliki kelemahan tertentu. Contohnya, seorang mahasiswa mengalami cacat fisik tidak dapat melihat benda jarak jauh (minus) yang cukup parah dan terlahir sebagai anak orang yang ekonominya pas-pasan dalam urusan akademiknya tertinggal dengan teman-teannya. Dia menyalahkan orang tuanya, karena tidak memberi materi dan fasilitas yang cukup untuk menunjang prestasinya. Dia juga menyesali kondisi fisik dirinya yang terlahir sebagai anak yang mengidap rabun jauh yang akut, sehingga dia merasa kurang mampu bersaing dengan teman-temannya. bahkan dia menyalahkan kondisi lingkungan kostnya yang menurutnya sumpek dan selalu ramai oleh hiruk pikuk kendaraan di sekitarnya dan senda gurau teman-teman sekostnya, sehingga ia merasa sulit untuk belajar.
- Excuse : Sifat yang selalu mencari-cari alasan atas kegagalan, kelemahan dan kekurangan yang ada pada diri sendiri. Dia berlasan karena kondisi materi dan fisiknya berbeda dengan rang lain, maka ia merasa wajar kalau nasibnya pun berbeda pula. Atau ia beralasan kalau belum waktunya untuk membuat perubahan yang berarti (menunggu ada keajaiban yang berpihak pada dirinya). Atau mungkin ia merasa dirinya kurang berpengalaman dibanding orang-orang di sekitanrnya, sehingga ia merasa kegagalan yang dialaminya adalah sesuatu yang wajar.
- Justify : Sifat mudah menghakimi atas segala sesuatu yang telah terjadi tanpa pengetahuan cukup yang dimilikinya. Orang yang memiliki sifat ini beranggapan bahwa segala sesuatu yang telah terjadi berjalan sesuai hukum alam, sedangkan dirinya merasa tidak sanggup atau tidak berhak melakukan perubahan. "Tentu saja ia lebih pintar dan sukses, dan aku miskin dan sengsara, karena tuhan sudah menakdirkan hal itu.
Jika mereka bisa, mengapa kita tidak?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar